At The Heart of Any Successful Person is Self-discipline

Yes, sesuai judulnya postingan kali ini akan saya bahas tentang self discipline.
Kalau ada yang tanya saya, kenapa saya  menulis ini ? Apa karna saya sudah punya disiplin diri yang sangat bagus, saya jawab TIDAK.
Saya bukan psikolog ataupun penasehat yang handal, tapi berawal dari banyak membaca , saya akan coba membagi beberapa point penting yang saya sendiri pun sering lupa.

OK lets begin.

Saya pernah sepintas membaca artikel dengan kalimat simple seperti ini:
" Once you have commitment, you need the discipline and hard work to get you there" by Haile Gebrselassie.
Saya langsung tersadar, selama ini rencana saya banyak, mau ini, mau itu, dengan segala macam perencanaan, tetapi kebanyakan berhenti di tengah jalan, atau kata orang "setengah - setengah".
Saya bisa akui sekarang, ternyata kegagalan selama ini bukan karena saya tidak ada komitmen, i have commited, but i dont have self discipline, Terdengar sia - sia kan? Banyak orang punya komitmen, tapi sedikit yang punya self discipline.

 Ada juga kalimat dari beberapa orang yang menurut saya sudah cukup terkenal :

Aristotle pernah bilang begini " Good habits formed at youth make al the difference" dan menurut saya ada benarnya sekali, karena those habits can't be formed without having a handle on our ability to discipline our actions and behaviors.

 Theodore Roosevelt juga pernah bilang " With self-discipline most anything is possible." ketika baca kalimat ini apa yang ada di pikiran kalian?

 Jim Rohn sekali lagi ingatkan " Discipline is the bridge between goals and accomplishment".
 Benar tidak kata Mr Jim Rohn?

Saya tidak akan menjamin hanya dengan self discipline kalian semua akan sukses dan jadi orang besar, tapi menurut saya pribadi, self discipline hal yang pertama harus kita mulai untuk menjadi orang besar. Arti orang besar ini silahkan kalian artikan masing - masing, sebesar apa kalian inginkan. :)
Seperti kata Mantan Presiden amerika serikat ke 26, that most anything is possible with self discipline, didukung dengan kalimat Robert Kiyosaki " Confidence comes from discipline and training".
Memangnya untuk melakukan semua itu kalian tidak butuh rasa percaya diri?

Berawal dari self discipline kita bisa merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik,

Saya punya contoh kecilnya saja tentang disiplin, ketika malam sebelum tidur kita berkomitmen untuk bangun pagi (biasanya mak-mak), dengan banyak rencana, siapin makanan, mandi, beres - beres rumah , ngurus suami sebelum kerja, sebelum anak bangun, jadi pas anak bangun waktu langsung untuk anak,  (OK perencanaan mateng banget), alarm set, and then , besok pagi alarm bunyi, matikan alarm, lanjut tidur karena pikir nanti lagi - nanti lagi akhirnya suami berangkat kerja istri masih molor. (sedikit curcol).

kalau dipikirkan gampang ya, kalau dikerjakan rasanya beratnya minta ampun,, Ya betul, karena semua hanya ada di pikiran, tindakannya mana?
Self discipline tidak akan berkerja selama masih ada di angan - angan lho.

Oya dan perlu diketahui, kebiasaan yang kita kerjakan sejak lahir, bertahun tahun bahkan sampai berpuluh tahun perlahan terukir di jalur otak kita, bahkan sampai kita sendiri pun tidak sadar kebiasaan itu telah menjadi sesuatu yang buruk atau tidak, Seperti cara berjalan, cara buat kopi dan cara - cara berdiri, dan lainnya. Semuanya akan berulang setiap harinya bukan? semakin diulang - bukannya semakin terukir diotak kita? sehingga gak jarang banyak yang bilang " udah jadi habits susah di rubah, terima ajah apa adanya". tapi menurut saya kok gak sepenuhnya benar ya.
Ok gimana kalau kita rubah, kenapa tidak kita tanamkan self discipline dalam otak kita setiap hari nya perlahan demi perlahan biarkan dia menahun bahkan berpuluh - puluh tahun terukir dalam otak kita. Kira - kira menurut kalian bisa tidak seperti itu?
Saya tidak bilang ini bisa terjadi dalam semalam, bagaimana kalau kita coba dari sekarang.

Set your goal, Commit. Do it. (REPEAT)

Ada beberapa kebiasaan kecil yang akan mendukung kita berfokus, dan yang bisa dimulai dari sekarang, untuk mendukung dimulainya proyek self discipline di atas:

1. Gratitude ( Banyak - banyakin bersyukur)
Saya sebelumnya orang yang selalu marah - marah loh, sekarang sih masih. Tapi saya tambahkan lagi satu yaitu bersyukur. marah tapi gak lupa bersyukur,:D
 Kenapa? Tidak dipungkiri kalau kita sering kali menghabiskan waktu untuk hal - hal yang kita "inginkan ", I want this, i want that, better like this not like that, Coba akui, seberapa sering setiap hari kalian mikirin kalimat itu?

Nah dengan beryukur, kita jadi tergerak untuk mengurangi "apa yang kita inginkan" menjadi "apa yang kita miliki".
Efek dari rasa syukur ini kita bisa meningkatkan kesehatan mental , kesejahteraan emosional kita, dan spiritualitas kita, rasa syukur dapat melakukan begitu banyak hal lho, tapi yang paling penting rasa syukur membuat kita jauh dari keadaan kekurangan dan membuat kita dekat dengan kelimpahan.
Kalau kita hidup dalam kekurangan, semuanya serba salah, disiplin jadi mustahil gak sih? Fokusnya jadi hilang gak?
Kebanyakan manusia, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengkhawatirkan hal yang tidak dimiliki dan hidup dalam ketakutan, jadi lupa kan kita mau kemana?
Stress gak? Jawab sendiri ya.

2. Forgiveness (Memaafkan)
Tidak usah panjang lebar saya jelaskan, saya hanya mau bertanya beberapa hal :
Lebih cape mana marah - marah dan membenci dari pada mencintai?
Saya tidak bilang kalian lupakan saja sakit hatinya karena yang ada saya diteriakin " ngomong enak, coba kalo lo yang kena", :D
saya cuma mau bilang: Forgive them, forgive doesn't mean you forget. Kalian mau ingat sampai mati pun silahkan, tapi ketika kalian memaafkan, kalian melepas energi negatif yang tadinya menguasai batin dan pikiran kalian, kalian bisa fokus ke hal lain yang menyehatkan dan membangun, apa ? Iya, self discipline,

3. Eat healthy ( Makan yang sehat)
Fact : Sebagian besar energi tubuh digunakan untuk mencerna makanan (10-25%).
Jadi jangan buat tubuh menghabiskan banyak energi untuk mencerna makanan yang susah dicerna ya.
Sayur dan buah hanya membutuhkan sedikit energi loh untuk mencerna, jadi biar energi nya tidak banyak terbuang di pencernaan, bukankah bisa kita alihkan ke hal penting di atas?

4. Sleep (Tidur)
Bukan tidur sepanjang hari ya.
Manusia at least membutuhkan waktu tidur 6 jam sehari, Ketika tidurnya cukup, pikiran bisa lebih fokus, energi tercukupi, di jamin deh semua kegiatan mulus seharian.

5. Exercise (Olahraga)
Ketika berolahraga kita mengurangi tingkat stress dan nyeri dengan melepaskan endorfin dan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin. Selain itu olahraga bisa meningkatkan kesehatan karena dengan olahraga aliran darah dan aliran oksigen dalam tubuh dapat bekerja maksimal dan membantu melawan penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dan, olah raga bisa meningkatkan kemampuan kita untuk fokus pada apa yang kita kerjakan dan jadi lebih disiplin tentunya.
Coba lakukan dari hal kecil, 5 menit sehari selama 1 minggu, ditambah 10 menit di minggu kedua, dst , sampai menjadi kebiasaan ya.

6. Organized (tertata)
Pernah liat rumah yang berantakan, kamar yang berantakan, buku yang tidak beraturan, baju di lemari yang tidak jelas arahnya kemana. Pusing liatnya?
Begitulah kalau yang kita liat sehari- hari berantakan, pikiran jadinya berantakan, . Cobalah mulai menata, merapikan dan menyusun sesuai tempatnya, Jamin deh, pikiran juga tertata. Fokus tetap lancar.

7. Presistence (Gigih)
Tentu saja tidak ada self discipline bisa berhasil tanpa ada kegigihan. Kegigihan adalah kebiasaan tertentu yang membantu kita untuk tidak menyerah. Bahkan ketika kita gagal, gigih memungkinkan kita untuk bangkit lagi.
Pasti pernah dengar quote " fall 7 times stand up 8".
Kenapa kebanyakan orang susah bangkit lagi? karena menyerah membutuhkan usaha jauh lebih sedikit daripada berusaha bangkit, apalagi kalau sudah berurusan dengan rasa sakit, rasanya mendingan tidur saja gak usah bangun lagi.
 Apa yang perlu kita lakukan adalah menyadari bahwa bahkan orang yang paling terkenal , dan berhasil dalam hidup , telah gagal berkali-kali. Kegagalan adalah batu loncatan penting dalam hidup. Tanpa gagal, dan gagal besar, kita tidak bisa mencapai tujuan mulia yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri.

Jangan tanya saya berapa kali saya rasanya gak mau bangkit lagi dari kegagalan. Banyak.
Saya tidak bilang saya sudah berhasil sekarang, karena seperti yang saya katakan di awal, saya ingin membagi apa yang menurut saya sangat penting untuk kita semua dan mari belajar bersama.

Sekali lagi tulisan saya di atas berawal dari kebiasaan membaca.
Ayuk sama - sama mencoba. dan jangan lupa "REPEAT" sampai mendarah daging.


Comments

Popular Posts